Kader Al Qur’an Bukan Sekedar Pembaca

Kader Al Qur’an Bukan Sekedar Pembaca

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia sangat berpeluang untuk membuktikan kepada dunia bahwa Islam benar – benar agama yang dapat memberi rahmat dan keberkahan, bukan saja bagi para pemeluknya melainkan bagi seluruh alam (rahmatan lilalamin).
By : Abdul Adhim, S.Ag, M.M
Kepala Sekolah SD YIMI Full Day School Gresik

Kuncinya adalah umat Islam itu benar-benar mengabdikan dirinya berperilaku qur’ani. Nabi besar Muhammad S.A.W. sebagai figure , model, uswah hasanah sudah membuktikan betapa dengan mengaplikasikan Alquran secara totalitas dalam hidup dan kehidupan, kondisi umat manusia yang hidup dalam kegelapan (kezaliman), berubah menjadi masyarakat yang berakhlak mulia (akhlakul karimah). Hanya dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari suasana masyarakat yang badawy berubah menjadi masyarakat yang chadhary ( cerdas dan berperadaban tinggi ).

Namun sayangnya , Umat Islam kini masih terus berhadapan dengan banyak tantangan yang menjadikan semua unsur jati diri umat sebagai sasarannya. Media kita juga terperangkap dalam dampak negatif materialisme barat yang jauh dari karakteristik qurani, dengan sangat menyesal harus dikatakan bahwa kebudayaan kita juga telah menjauh dari nilai-nilai Alquran dan agama.

Seharusnya kita mengembalikan identitas generasi muda sesuai Al Quran . Islam menghendaki keseimbangan dari manusia dalam memandang realita dan menyikapinya. Manusia dituntut untuk selalu memanfaatkan kesempatan masa muda yang dimilikinya, Nabi bersabda ”Manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu dan saat sehatmu sebelum saat sakitmu.”

Sayyidina Ali Kw juga mengatakan, ”Alangkah singkatnya jarak antara dunia dan akhirat, juga antara masa tua dan masa muda.”

Masa muda adalah tahap semua dimensi kepribadian manusia terbentuk dalam bingkai rasionalitas dan pembinaan yang berakar pada jiwa, sebagaimana yang dinyatakan dalam riwayat berikut ini:

  1. Tobat itu baik, dan lebih baik jika dilakukan di masa muda.
  2. Allah menaungi rahmat bagi pemuda yang terdidik beribadah (Hadits).
  3. Siapa yang mempelajari Alquran di masa muda, maka Alquran akan meresap dalam darah dan dagingnya.” ( Hadits ).Ternyata , Allah menghendaki pemuda menjadi simbol kekuatan dan keindahan, baik secara lahiriah atau batiniah.

Metode Pembinaan Islam Demi Mencetak Generasi Muda Ideal

Islam menggunakan semua sarana untuk memahamkan pentingnya masa muda antara lain :

  1. Memperlihatkan bimbingan langsung yang memotivasi generasi muda untuk menghubungkan emosi dan keyakinan serta menata perilaku.
  2. Penekanan akan nilai luhur al quran
  3. Menunjukkan teladan agung bagi generasi muda bahwa semua nabi terpilih sebagai utusan Allah saat menginjak usia muda.
  4. Penekanan akan tanggung jawab generasi muda terhadap masa muda mereka
  5. Dalam rangka menekankan pentingnya peran generasi muda, Nabi saw menempatkan beberapa pemuda dalam pos-pos penting. Diantaranya:
    1. Sebelum hijrah, Nabi saw mengutus Mush`ab bin Umair ke Madinah sebagai wakilnya mengajarkan Alquran dan orang pertama yang menyelenggarakan salat Jumat di Madinah.
    2. Nabi saw mengangkat `Utab bin Usaid sebagai gubernur Makkah pasca penaklukan Hunain. Saat itu, usianya dua puluh satu tahun.
    3. Nabi saw mengangkat Usamah bin Zaid sebagai komandan perang melawan Romawi. Ketika berusia delapan belas tahun.
    4. Pasca penaklukan Makkah, Nabi saw menjadikan Mu`adz bin Jabal sebagai pembimbing fikih dan sunnah.
  6. Islam mengajarkan melalui kisah Nabi Musa as dan hamba saleh yang mengeksekusi remaja yang menyesatkan ayah dan ibunya (al-Kahfi:80), mengajak untuk berlepas diri dari generasi muda yang menyimpang.
  7. Mengarahkan generasi muda untuk memilih teman yang baik dan berakhlak mulia serta menjauhi orang-orang yang menyimpang.

Langkah Langkah membentuk generasi berakhlaq Qur’an

  1. Tetapkan motivasi yang benar
    Ajarkan anak istiqomah membaca Al Quran
  2. Mulailah dengan pengajaran ayat yang sederhana dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari anak
    Buatlah anak familiar dengan bunyi ayat alquran bahasa Arab yang tentu awalnya terasa asing bagi mereka. Dan Berilah kesadaran bahwa ayat Quran adalah sesuatu yang ‘hidup’ dalam keseharian, bukan sekedar bacaan ‘mantra-mantra aneh’.
  3. Berikan keteladanan
    Contoh , keteladanan merupakan guru yang paling sukses
  4. Berilah anak pujian , hadiah , reward
    Ketika anak telah melalui satu tahap berilah pujian / hadiah , tidak perlu mahal , yang penting nilai orang tua dihadapan anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *